Pertama kalinya nyemarang setelah sepanjang tahun ini menyusuri pantai, pantai dan pantai. Pagoda Budhagaya Watugong menjadi destinasi pilihan dari sang ojek tercinta, tanpa tau arah jalan pulang karena kita hanya butiran debu namun dengan niat sebulat telor asin yang di jual mantan bos, maka berangkatlah kita dengan mantap bermodalkan GPS dalam genggaman.
main ayunan dulu biar syahdu
panas-panas tetep eksis
Dewi Kwan Im versi Syariah (kanan)
Untuk perjalanan memang rasanya cukup membuat pinggang encok menempuh jarak 97,3km dr kota solo (kata mbah gugel) namun semua itu akan terbayar dengan keindahan dan salah satu contoh keberagaman budaya yang tidak sering kita jumpai di kota sendiri tentunya. Terlebih pengunjungnya sedikit dan bea masuk lokasi seikhlasnya kakaaaakk.....
Karena bahagia itu adalah ketika kita jalan-jalan dan tidak membayar parkir.
Akhir-akhir ini banyak tukang parkir nakal yang waktu kita dateng nggak ada tapi waktu kita pulang tiba-tiba nongol. It's so dam!!!
Akhir-akhir ini banyak tukang parkir nakal yang waktu kita dateng nggak ada tapi waktu kita pulang tiba-tiba nongol. It's so dam!!!
Dan pulangnya mampir beli oleh-oleh buat ibu negara
Ubi ubi cilembu..
Harganya tiga ribuu..
Makannya tiup duluu..
Makan jangan buru-buru..
-Tamat-
0 Comments for "Pagoda Avalokitesvara Budhagaya Watugong Semarang"